Jumat, 19 November 2010

SENJATA NUKLIR

Sejarah Terciptanya Bom Nuklir

 
Sejarah menghasilkan sejumlah besar energi dalam reaksi nuklir, pada dasarnya adalah sejarah bom atom … Berikut adalah beberapa langkah penting menuju pembebasan energi nuklir pada permintaan.
Pada tahun 1896, Antoine Henri Becquerel menemukan radioaktivitas uranium.
Pada tahun 1902, Marie dan Pierre Curie mengisolasi logam radioaktif disebut radium
Pada tahun 1905, Albert Einstein merumuskan dalam teori Teori Relativitas Khusus. Menurut teori ini, massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari energi. Menurut Einstein, jika entah bagaimana kita bisa mengubah massa menjadi energi, akan mungkin untuk “membebaskan” sejumlah besar energi. Selama dekade berikutnya, langkah besar diambil oleh Ernest Rutherford dan Niels Bohr menjelaskan struktur atom yang lebih tepat. Mereka mengatakan, dari inti bermuatan positif, dan elektron bermuatan negatif yang berputar di sekitar inti. Itu adalah inti, para ilmuwan menyimpulkan, bahwa harus dipecah atau “meledak” jika energi atom akan dirilis.
Pada tahun 1934, Enrico Fermi Italia menghancurkan atom berat dengan menyemprotkannya pada neutron. Namun dia tidak menyadari bahwa ia telah memperoleh fisi nuklir.
Pada Desember 1938, meskipun, Otto Hahn dan Fritz Strassman di Berlin melakukan eksperimen serupa dengan uranium dan menjadi prestasi dunia. Mereka telah menghasilkan fisi nuklir, mereka telah memisahkan atom yaitu 33 tahun setelah Einstein mengatakan hal itu bisa dilakukan bahwa massa berubah menjadi energi.
Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt. Selama empat bulan terakhir, ia telah membuat kemungkinan melalui karya Joliot di Perancis serta Fermi dan Szilard di Amerika yang memungkinkan mengatur reaksi nuklir dalam sebuah massa besar uranium. .. Dan ini fenomena baru juga yang akan mengarah pada pembangunan bom … Sebuah bom tunggal dari jenis ini, dilakukan dengan perahu atau meledak di sebuah port, mungkin sangat baik menghancurkan seluruh pelabuhan bersama-sama dengan beberapa daerah sekitarnya. Dia mendesak Roosevelt untuk memulai program nuklir tanpa keterlambatan.
Dalam 1 tahun kemudian Einstein menyesalkan peran dia bermain dalam pengembangan senjata destruktif seperti itu: “Aku melakukan satu kesalahan besar dalam hidup saya,” katanya kepada Linus Pauling, ilmuwan terkemuka lain, “ketika saya menandatangani surat kepada Presiden Roosevelt merekomendasikan bahwa bom atom dibuat”.
Pada Desember 1942 di University of Chicago, ahli fisika Italia Enrico Fermi berhasil menghasilkan reaksi berantai nuklir pertama. Hal ini dilakukan dengan pengaturan uranium alam gumpalan didistribusikan dalam setumpuk besar grafit murni, suatu bentuk karbonnya. Dalam reaktor nuklir, moderator grafit berfungsi untuk memperlambat neutron.
Pada Agustus 1942, selama Perang Dunia II, Amerika Serikat mendirikan Proyek Manhattan.Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembangkan, membangun, dan menguji bom. Banyak ilmuwan Amerika terkemuka, termasuk fisikawan Enrico Fermi dan J. Robert Oppenheimer dan kimia Harold Urey, yang terkait dengan proyek, yang dipimpin oleh seorang insinyur Angkatan Darat AS, Brigadir Jenderal Leslie R. Groves.
Pada tanggal 31 Mei 1945, enam belas orang bertemu di kantor Menteri Perang Henry L. Stimson. Enam belas orang ini ada di sana untuk membuat keputusan tentang senjata Amerika rata-rata belum pernah mendengar, bom atom. Mereka memilih target masa depan untuk “The Bomb.” Apa yang mereka bicarakan adalah “hubungan baru manusia dengan alam semesta,” seperti dikatakan oleh Stimson. Sekretaris tampaknya mengatakan, berada di titik balik yang paling kritis dalam seluruh sejarah yang dicatat.
Pada tanggal 16 Juli 1945, bom atom pertama atau A-bom, diuji di Alamogordo, New Mexico.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Enola Gay, pesawat Amerika, menjatuhkan bom atom pertama yang pernah digunakan dalam peperangan di Hiroshima, Jepang, akhirnya menewaskan lebih dari 140.000 orang. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua, kali ini di kota Jepang Nagasaki. Walaupun meleset satu mil dari sasaran, tapi membunuh 75.000 orang.
Pada tanggal 29 Agustus 1949, Uni Soviet menguji bom atom pertama.
Pada tanggal 1 November, 1952 percobaan, skala penuh berhasil dilakukan oleh Amerika Serikat dengan perangkat fusi-jenis.
Pada tahun 1946, Komisi Energi Atom (AEC), lembaga sipil dari pemerintah Amerika Serikat, mendirikan UU Energi Atom untuk mengelola dan mengatur produksi dan penggunaan tenaga atom. Di antara program-program utama dari komisi baru ini adalah produksi bahan fisik bom; pencegahan kecelakaan; penelitian biologi, kesehatan, metalurgi dan produksi tenaga listrik dari atom, studi dalam produksi pesawat nuklir; dan deklasifikasi data pada energi atom .
 

Daya ledak senjata nuklir

Senjata nuklir
One of the first nuclear bombs.
Sejarah senjata nuklir
Perang nuklir
Perlombaan nuklir
Disain senjata / uji coba
Ledakan nuklir
Sistem pengiriman
Espionase nuklir
Proliferasi
Negara
Negara dengan senjata nuklir
AS · Rusia · Britania Raya · Perancis
Tiongkok · India · Pakistan
Israel · Korea Utara
Daya ledak sebuah senjata nuklir (dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan yield) adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah senjata nuklir diledakkan yang dirumuskan setara dengan massa trinitrotoluene (TNT) dalam kiloton (ribuan ton TNT) atau megaton (jutaan ton TNT), tetapi kadang-kadang ditulis juga dalam terajoule atau TJ (1 kiloton TNT = 4,184 TJ). Dikarenakan jumlah energi yang dilepaskan ledakan TNT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor maka sebuah konvensi disetujui untuk satu kiloton TNT sama dengan 1012 kalori, yang secara kasar sama dengan energi yang dilepaskan oleh ledakan dari seribu ton TNT.

Contoh dari daya ledak senjata nuklir

Perbandingan garis tengah bola api untuk beberapa senjata nuklir. Catatan: efek dari ledakan akan mencapai beberapa kali lipat dibandingkan bola api itu sendiri.
Diurut berdasarkan daya ledak (kebanyakan adalah angka perkiraan):
  • Senjata nuklir taktis Davy Crockett: 0,01–1 kt — berat hanya 23 kg, senjata nuklir teringan yang pernah dibuat oleh Amerika Serikat (hulu ledak yang sama dengan Special Atomic Demolition Munition dan AIM-26 Falcon).
  • "Little Boy" - bom gravitasi Hiroshima: 12–15 kt — bom fisi uranium-235 (satu dari dua senjata nuklir yang pernah digunakan dalam perang).
  • "Fat Man" - bom gravitasi Nagasaki: 20–22 kt — bom fisi plutonium-239 (senjata nuklir kedua yang pernah digunakan dalam perang).
  • Hulu ledak W76: 100 kt (sebuah rudal balistik MIRV Trident II memakai 10 hulu ledak jenis ini).
  • Senjata nuklir B61: Mod 7 (mencapai 350 kt), Mod 10 (4 pilihan daya ledak: 0,3 kt, 1,5 kt, 60 kt dan 170 kt), dan Mod 11 (daya ledak belum dipublikasikan).
  • Hulu ledak W87: 300 kt (sebuah rudal MIRV LG-118A Peacekeeper memakai 10 buah hulu ledak jenis ini).
  • Hulu ledak W88: 475 kt (sebuah rudal Trident II memakai 8 buah hulu ledak jenis ini).
  • Ivy King: 500 kt — bom fisi murni terkuat; 60 kg uranium; implosion type.
  • B83: bervariasi, mencapai 1,2 Mt; hulu ledak terkuat AS dalam status operasional.
  • B53: 9 Mt, hulu ledak terkuat AS; tidak lagi operasional, tetapi 50 buah masih disimpan sebagai bagian dari Enduring Stockpile; sama dengan hulu ledak W53 yang digunakan di rudal balistik Titan II, dinonaktifkan pada 1987.
  • Castle Bravo: 15 Mt — uji coba AS yang terkuat.
  • EC17/Mk-17, EC24/Mk-24, dan B41 (Mk-41) (senjata terkuat AS: 25 Mt; Mk-17 juga merupakan yang terbesar dalam ukuran dan berat: 20 ton; Mk-41 memiliki berat 4.800 kg; bom gravitasi yang dibawa oleh pesawat pembom B-36 (dinonaktifkan pada 1957).
  • Keseluruhan seri uji coba Operasi Castle: 48,2 Mt — daya ledak seri uji coba terbesar yang dilakukan oleh AS.
  • Tsar Bomba: 50 Mt — USSR, bom terkuat yang pernah dibuat, memiliki berat 27 ton.
  • Keseluruhan uji coba nuklir: 510,4 Mt [1]
Sebagai perbandingan, pemboman kota Oklahoma yang menggunakan sebuah truk hanya sekitar 0,002 kt.

Batas daya ledak

Perbandingan secara logaritma daya ledak (dalam kiloton) dan berat (dalam kilogram) dari semua senjata nuklir yang pernah dikembangkan oleh Amerika Serikat.
Rasio daya ledak terhadap berat adalah besaran daya ledak dibandingkan dengan berat senjata. Rasio maksimum teoritis daya ledak terhadap berat untuk senjata fusi adalah 6 Megaton per metrik ton (6 Mt/t). [2] Batas yang dapat dicapai dalam praktek lebih rendah. Untuk senjata AS sekarang adalah 600 kt/t (2,5 TJ/kg) sampai 2,2 Mt/t (9,2 TJ/kg). Untuk perbandingan, rasio untuk Davy Crockett adalah 0,4 - 40 kt/t (0,002 - 0,167 TJ/kg), untuk Little Boy 4 kt/t, dan untuk Tsar Bomba 2 Mt/t (8 TJ/kg) (dikurangi secara sengaja dari daya ledak maksimum yang dimungkinkan dimana merupakan dua kali lipatnya) dan untuk Mk-41 5,2 Mt/t.
Bom fisi murni yang pernah dibuat memiliki daya ledak sebesar 500 kt, dimana kemungkinan hampir mencapai batas maksimum disainnya. Belum ada batas maksimum yang diketahui untuk bom fusi seperti hidrogen. Secara prinsipil sebuah bom fusi dapat mencapai ribuan megaton.
Untuk operasional, berlaku batas maksimum dalam pengiriman lewat udara. Contohnya, jika maksimum daya angkut sebuah Antonov An-225 sebesar 250 ton dapat digunakan, maka batas maksimumnya adalah 250 t * 5,2 Mt/t atau 1.300 Mt. Batasan serupa juga berlaku untuk pengiriman berbasis misil yang ditentukan oleh kapasitas angkut misil. Peluru kendali balistik Rusia SS-18 memiliki daya angkut sebesar 7.200 kg, sehingga daya ledak maksimum mencapai 37,4 Mt. Fakta menyebutkan daya ledak SS-18 mod 1 dengan satu hulu ledak mencapai 24 Mt. [3]

Ledakan Nuklir Terbesar Sepanjang Sejarah


Senjata nuklir adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat - sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran - semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki.Pada masa itu daya ledak bom nuklir yg dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kilo(ribuan) ton TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 mega(jutaan) ton TNT

Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya (Inggris), Perancis, Republik Rakyat Cina, India dan Pakistan. Selain itu, negara Israel dipercayai mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan Israel enggan mengkonfirmasi apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak. Lihat daftar negara dengan senjata nuklir lebih lanjut.

Bentuk bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki

Senjata nuklir kini dapat dilancarkan melalui berbagai cara, seperti melalui pesawat pengebom, peluru kendali, peluru kendali balistik, dan Peluru kendali balistik jarak benua.

beberapa gambar ledakan nuklir :


Foto diatas diambil tertanggal 3 Juli 1970 oleh seorang tentara Perancis di sebuah tempat bernama Fangataufa. Code bom ini Canopus, dan memiliki kekuatan ledakan sebesar 914 kt. Bom ini dihasilkan oleh Perancis



Operasi Upshot-Knothole, dilakukan di Nevada Proving Ground antara Maret 17 and Juni 4, 1953, mengetes bom jenis beru yang menggunakan teori fission dan fusion. Rumah dalam gambar terletak 3500 kaki dari pusat ledakan, kameranya sendiri dilindungi lapisan setebah 2 inchi, hanya butuh 2,6 detik saja dari awal bom tersebut meldak sampai ledakannya menghancurkan rumah tersebut



1 Juli 1946, di Pulau Marshall, sebuah ledakan berbentuk jamur/cendawan terjadi di Samudra Pasifik Utara, dan merupakan ledakan pertama dari 2 ledakan dalam operasi Crossroads. Di gambar dapat dilihat beberapa kapal perang yang merupakan milik AL Jerman dan Jepang.



Uji coba bom Bravo merupakan yang terburuk dalam sejarah US karena bencana yang disebabkan oleh radiasinya. Kesalahan tersebut terjadi karena US salah menganalisa keadaan cuaca sehingga terjadi bencana radiasi tersebut.




Bom Trinity adalah ujicoba bom atom pertama yang dilakukan US, tertanggal 16 Juli 1945, yang dilakukan di 35 miles kearah tenggara dari Socorro, New Mexico, yang sekarang bernama White Sands Missile Range. Saudaranya, The Fat Man yang menggunakan konsep dan design serupa, adalah bom yang dijatuhkan di Nagasaki. Kekuatan bom ini "hanya" 20 kiloton dan merupakan bom pertama yang memulai Zaman Atom atau Atomic Age.




Bom BADGER adalah bom berkekuatan 23 kiloton, ditembakkan pada April 18, 1953 di Nevada Test Site, bom ini merupakan bagian dari Operation Upshot-Knothole.




Hiroshima dan Nagasaki yang ditembakkan ke Kerajaan Jepang oleh US atas izin Presiden Harry S. Truman ini merupakan serangan bom atom pertama, bom pertama Little Boy yang ditembakkan tanggal 6 Agustus 1945, hari Senin di Hiroshima, sedangkan bom kedua "The Fat Man" ditembakkan di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dua serangan bom atom inilah yang mengakhiri perlawanan Jepang pada Perang Dunia kedua. total kematian mencapai lebih dari 200.000 jiwa.

 

Bahaya Radiasi Nuklir


 Tak Pernah Disosialisasikan


Selama ini bahaya pemakaian nuklir dinilai kurang disosialisasikan. Pakar nuklir Iwan Kurniawan menyatakan pembangunan PLTN di Muria di Jepara dan Madura dinilai tidak perlu mengingat bahaya yang ditimbulkan. Terlebih lagi energi alternatif yang bisa dipakai di Indonesia masih banyak ragamnya. Hal ini diungkapkan dalam sebuah diskusi soal rencana pembangunan PLTN di Unika Soegijapranata Sabtu (19/6).
Iwan yang mantan ahli nuklir di Badan Atom Nasional (BATAN) itu menilai pembangunan PLTN ini sangat besar resikonya terutama mengingat pengelolaan yang tidak hati-hati. “Kalau PLTN ini dikelola hati-hati memang aman, tetapi di Indonesia?sekarang kecenderungan negara-negara maju mulai menghentikan pengambilan energi nuklir ini karena kesulitan dalam pengelolaan limbahnya.”

Dikatakannya, selain bahaya kebocoran seperti di Chernobyl, resiko lainnya yakni bahaya radioaktif yang masih mengancam seusai pembangkit itu selesai dipakai. Ia menyebutkan tanda-tanda yang dialami saat terkena radio aktif nuklir itu. Gejala yang muncul dalam relatif singkat yakni pusing, muntah, rambut rontok, gigi tanggal dan penuaan dini. Soal penuaan dini ini, ia pernah bertemu korbannya berusia 13 tahun yang berubah seperti nenek-nenek dalam waktu 3 bulan. Menurutnya hal ini berbahaya bila zat radioaktif ini masuk ke rantai makanan. “Yang lebih jahat lagi, hal ini diturunkan secara genetis,” kata Iwan yang kini menjadi pengajar di STIE Nusantara Jakarta ini.

Ia mengungkapkan dalam waktu minimal 30 tahun, tempat pembangkit terutama sumur pembangkit itu menjadi sangat radiatif. “Dalam jangka waktu itu tempat itu tidak bisa dibiarkan, diurug, digunakan untuk makhluk hidup atau apapun. Karena umur radioaktif nuklir ini sangat panjang dengan kekuatan yang lama pula,”katanya.
Saat ini, limbah PLTN menjadi masalah bagi pengelola di negara maju. Mereka mempersoalkan bagaimana membuang limbah itu mengingat bahaya radioaktifnya itu. Bahaya radioaktif nuklir selama ini, kata dia, tak pernah diberitahukan kepada masyarakat. Maka ia pun tak heran ketika sebagian masyarakat menyatakan persetujuannya.
Pembangunan PLTN Muria dan Madura yang mengemuka kembali dinilai tidak memberi pengaruh yang positif. Adanya pembangunan PLTN ini, tak lebih karena cita-cita untuk penerapan ilmu para ahli di BATAN.
“Saat mulai dimunculkan pembangunan PLTN tahun 1992 itu bukan atas dasar prediksi kebutuhan energi listrik. Masih surplus listrik. Kalaupun sekarang ada pernyataan semacam itu, saya kira alternatif pembangkit energi ini masih banyak yang lain,” kata lulusan Universitas Tzukuba Jepang jurusan Fisika Nuklir Eksperimen ini.
Dia menilai kebutuhan energi di Indonesia untuk beberapa tahun mendatang masih bisa dicukupi dari pengembangan pembangkit tenaga lain.
Ia mencontohkan tenaga uap, gas alam, batu bara, angin dan panas bumi serta matahari. Dikatakan lagi bahwa tahun 1994 prediksi kecukupan tenaga pembangkit sudah pernah ada dan masih mencukupi. “Masih banyak alternatif lain, tapi mengapa harus nuklir yang sangat beresiko. Ini tergantung political will pemerintah,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar